Juventus berhasil menuai kemenangan penting atas AS Roma dalam laga lanjutan Serie A, Senin (13/1/2020) dini hari tadi. Namun sang pelatih, Maurizio Sarri, masih belum puas dengan penampilan anak asuhnya.
Kemenangan tersebut membuat Juventus naik ke puncak klasemen Serie A dengan koleksi 48 poin. Unggul dua angka dari penghuni peringkat dua sekaligus rival bebuyutannya, Inter Milan.
Sebagai informasi, Juventus menang dengan skor 2-1. Mereka tidak gentar kendati bermain di markas kebanggaan Roma, Stadio Olimpico, bahkan unggul dua gol lebih dulu melalui aksi Merih Demiral dan Cristiano Ronaldo.
AS Roma membalas melalui gol Diego Perotti di babak kedua, dan juga melepaskan 22 tembakan di sepanjang permainan. Namun pada akhirnya, mereka tetap tak mampu menjebol gawang Juventus yang dikawal Wojciech Szczesny.
Hal yang Tidak Disukai Sarri
Kemenangan tersebut terbilang cukup penting. Berkat itu, mereka berhasil merengkuh titel juara paruh musim. Tetapi Sarri merasa belum puas dan mengkritik penampilan anak asuhnya terutama di babak kedua.
"Apa yang saya tidak suka adalah kami mencoba untuk duduk dan mempertahankan keunggulan ketimbang menambahnya, karena tiga kali kami punya serangan balik tiga-lawan-satu dan tidak menuntaskannya," ujar Sarri kepada Sky Sport Italia.
"Kami bermain apik cukup lama, jadi saya senang dengan hasilnya, namun kami mencoba untuk membuat operan di wilayah kami ketimbang mendorong ke depan," lanjutnya.
"Ada resiko dalam permainan operan kami, namun apa yang harus kami lakukan adalah mengoper bola untuk bisa maju ke depan, bukan mempertahankannya tanpa alasan," tambah eks pelatih Chelsea tersebut.
Bertahan, dengan melakukan operan di wilayah sendiri, menurut Sarri justru lebih berbahaya ketimbang melakukan operan di wilayah lawan. Dan Sarri merasa harus segera memperbaiki masalah tersebut secepatnya.
"Kami bermain terlalu dalam menjelang akhir dan itu jadi bahaya yang tak bisa terhindarkan. Saya lebih memilih untuk bertahan 30 meter lebih ke depan, jadi saya juga mencoba untuk merombak sistem untuk mengubah itu," pungkasnya.
Sarri tidak punya waktu lama untuk membenahi masalah Juventus, sebab mereka akan kembali bermain pada hari Kamis (16/1/2020) nanti. Klub berjuluk Bianconeri tersebut akan berhadapan dengan Udinese di ajang Coppa Italia.
Kemenangan tersebut membuat Juventus naik ke puncak klasemen Serie A dengan koleksi 48 poin. Unggul dua angka dari penghuni peringkat dua sekaligus rival bebuyutannya, Inter Milan.
Sebagai informasi, Juventus menang dengan skor 2-1. Mereka tidak gentar kendati bermain di markas kebanggaan Roma, Stadio Olimpico, bahkan unggul dua gol lebih dulu melalui aksi Merih Demiral dan Cristiano Ronaldo.
AS Roma membalas melalui gol Diego Perotti di babak kedua, dan juga melepaskan 22 tembakan di sepanjang permainan. Namun pada akhirnya, mereka tetap tak mampu menjebol gawang Juventus yang dikawal Wojciech Szczesny.
Hal yang Tidak Disukai Sarri
Kemenangan tersebut terbilang cukup penting. Berkat itu, mereka berhasil merengkuh titel juara paruh musim. Tetapi Sarri merasa belum puas dan mengkritik penampilan anak asuhnya terutama di babak kedua.
"Apa yang saya tidak suka adalah kami mencoba untuk duduk dan mempertahankan keunggulan ketimbang menambahnya, karena tiga kali kami punya serangan balik tiga-lawan-satu dan tidak menuntaskannya," ujar Sarri kepada Sky Sport Italia.
"Kami bermain apik cukup lama, jadi saya senang dengan hasilnya, namun kami mencoba untuk membuat operan di wilayah kami ketimbang mendorong ke depan," lanjutnya.
"Ada resiko dalam permainan operan kami, namun apa yang harus kami lakukan adalah mengoper bola untuk bisa maju ke depan, bukan mempertahankannya tanpa alasan," tambah eks pelatih Chelsea tersebut.
Bertahan, dengan melakukan operan di wilayah sendiri, menurut Sarri justru lebih berbahaya ketimbang melakukan operan di wilayah lawan. Dan Sarri merasa harus segera memperbaiki masalah tersebut secepatnya.
"Kami bermain terlalu dalam menjelang akhir dan itu jadi bahaya yang tak bisa terhindarkan. Saya lebih memilih untuk bertahan 30 meter lebih ke depan, jadi saya juga mencoba untuk merombak sistem untuk mengubah itu," pungkasnya.
Sarri tidak punya waktu lama untuk membenahi masalah Juventus, sebab mereka akan kembali bermain pada hari Kamis (16/1/2020) nanti. Klub berjuluk Bianconeri tersebut akan berhadapan dengan Udinese di ajang Coppa Italia.
0 comments:
Posting Komentar