Dalam kitab suci Al-Qur’an banyak sekali ajaran-ajaran yang berhubungan dengan akhlak. Entah perintah untuk melaksanakan sesuatu yang baik ataupun larangan untuk menjauhi sesuatu yang buruk. Hal ini menunjukkan bahwa sangat pentingnya akhlak dalam ajaran islam.
Menurut al-Ghazali, akhlak merupakan sifat yang tertanam dalam jiwa manusia yang menimbulkan macam-macam perbuatan antara baik atau buruk, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan jangka panjang; sehingga dengan mudahnya seseorang melakukan sesuatu.
----
Akhlak bukanlah suatu perbuatan atau kekuatan, melainkan suatu keadaan jiwa yang berbentuk bathiniah. Menurut Ibnu Maskawaih, akhlak merupakan keadaan jiwa yang membawa dampak bagi seseorang untuk bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu. Akhlak tidak bersifat logis ataupun dorongan nafsu.
Secara umum, akhlak dibagi menjadi dua, yaitu akhlak yang baik (mahmudah) dan akhlak yang buruk (mazmumah). Akhlak mahmudah adalah segala perbuatan atau tindakan yang terpuji dan mempunyai kelebihan (fadlilah). Sedangkan, akhlak mazmumah ialah segala perbuatan atau tindakan yang tidak terpuji (tercela).
Akhlak yang baik tidak sekadar diberikan kepada sesama manusia saja, tetapi kepada seluruh sesama makhluk Allah Swt. yang diciptakan di alam semesta ini. Akhlak yang buruk dapat menciptakan dampak negatif dan berakibat kerusakan baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Al-Ghazali berpendapat bahwa karakteristik akhlak dibagi menjadi 4, yaitu kekuatan ilmu (hikmah), kekuatan marah, kekuatan nafsu syahwat dan kekuatan keseimbangan (keadilan). Dari keempat kriteria menjadi persyaratan wajib untuk menggapai tingkatan akhlak yang baik secara keseluruhan.
----
Pendapat aliran nativisme terkait faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku akhlak yaitu faktor yang telah dibawa manusia sejak lahir. Seperti, kecenderungan dari dalam diri seseorang. Ibarat jika seseorang memiliki kebiasaan yang baik, maka dengan otomatis seseorang tersebut menjadi baik.
Pendapat aliran empiris bahwa faktor yang paling mempengaruhi perilaku akhlak adalah faktor dari luar. Seperti cara orang tua yang mendidik anaknya, jikalau anak tersebut mendapatkan didikan yang baik, maka anak tersebut jadilah baik atau malah sebaliknya.
Adapun faktor dari lingkungan sekitarnya. Lingkungan merupakan salah satu faktor yang berasal dari luar dirinya dan sangat besar dampaknya terhadap perbuatan seseorang. Seperti lingkungan pergaulan yang dapat mempengaruhi tindakan seseorang baik di dalam rumah tangga, sekolah, masyarakat.
Menurut al-Ghazali, ada dua metode yang dapat dilakukan seseorang agar berakhlak baik. Yang pertama, membiasakan diri melaksanakan amal shaleh dengan penuh keikhlasan. Kedua, perbuatan tersebut dilakukan secara berulang-ulang agar menjadi kebiasaan yang baik.
Sedangkan, cara menempuhnya yaitu dengan meminta karunia Allah Swt., agar segala nafsu maupun amarah dapat dikendalikan ke jalan yang benar. Selanjutnya, dengan menempatkan diri kepada perilaku-perilaku yang dikehendaki oleh akhlak tersebut.
Sebagaimana contoh dari perbuatan akhlak yang baik kepada Allah Swt. yaitu berserah diri kepada Allah Swt., selalu bersifat tawaduk kepada Allah Swt., tidak lupa mengharapkan rida dari Allah Swt. dan senantiasa melaksanakan perintah Allah Swt. serta menjauhi larangannya.
----
Contoh berakhlak yang baik terhadap sesama manusia yaitu selalu menghormati dan menghargai kedua orang tua, berbuat baik kepada sesama teman, selalu berprasangka baik dan rendah hati. Selain itu, ada pula akhlak yang baik terhadap sesama makhluk ciptaan Allah Swt. yaitu selalu menyayangi dan melindungi terhadap binatang maupun tumbuhan.
Menurut pendapat M. Ali Hasan, tujuan inti dari adanya seseorang yang berakhlak ialah agar seseorang dapat berbudi pekerti dan bertingkah laku yang baik serta beradat istiadat dari satu generasi ke generasi lainnya sesuai dengan ajaran Islam.
Akhlak yang agung akan selalu terlihat perihal pengabdiannya terhadap Allah Swt., terhadap lingkungan sekitar baik antar sesama manusia maupun sesama makhluk ciptaan Allah Swt. Akhlak yang agung dapat memberikan kita kebaikan serta kebahagiaan di dunia maupun di akhirat kelak.
Rasulullah bersabda yang artinya, “Orang-orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah dirinya yang memiliki akhlak baik (mahmudah). Yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik akhlaknya kepada pasangannya.” (HR. Tirmidzi)
Dengan berakhlak mulia, kita dapat menikmati ketenangan dalam hidup, dapat lebih dihormati dan dihargai seseorang, menjadikan kita selalu optimis dan berpikir positif. Tak lupa selalu dalam lindungan Allah Swt. dan terhindar dari hal-hal yang negatif.
Oleh karena itu, jadilah seseorang yang berakhlak mulia maupun terpuji, karena dengan mempunyai akhlak yang baik (mahmudah) dapat memberikan keistimewaan serta keberkahan dalam hidup dan selalu menjerumuskan kepada hal-hal yang positif.
0 comments:
Posting Komentar