Asiyah adalah istri Firaun yang disebutkan di dalam Al Quran sebagai salah satu wanita mulia yang telah dijamin surga oleh Allah.
Asiyah memiliki sejumlah kemuliaan. Disebutkan dalam Al-Qur'an, Allah SWT menjadikan Asiyah binti Muzahim perumpamaan bagi orang-orang beriman. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surah At-Tahrim ayat 11.
وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱمْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ٱبْنِ لِى عِندَكَ بَيْتًا فِى ٱلْجَنَّةِ
وَنَجِّنِى مِن فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِۦ وَنَجِّنِى مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ
Artinya: Dan Allah menjadikan istri Fir'aun (Asiyah) sebagai perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim".
Kemurahan hati Asiyah istri Firaun juga disebutkan dalam Al-Qur'an surat Al-Qashash ayat 9.
وَقَالَتِ ٱمْرَأَتُ فِرْعَوْنَ قُرَّتُ عَيْنٍ لِّى وَلَكَ لَا تَقْتُلُوهُ عَسَىٰٓ أَن يَنفَعَنَآ أَوْ نَتَّخِذَهُۥ وَلَدًا وَهُمْ لَا
يَشْعُرُونَ
Artinya: Dan berkatalah istri Fir'aun, '(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak', sedang mereka tiada menyadari.
Suatu ketika ia membujuk Fira'un untuk tidak membunuh Nabi Musa AS dan mengangkatnya menjadi anak. Fir'aun pun menuruti permintaan Asiyah.
Tidak hanya Al-Qur'an, Nabi Muhammad SAW memuji budi luhur dan iman yang dimiliki Asiyah. Dalam sebuah hadits, Rasulullah menyebut bahwa kemuliaan Istri Fir'aun sejajar dengan Siti Khadijah dan Fatimah. Siti Khadijah adalah istri Nabi Muhammad SAW. Ada pun Fatimah adalah putri Rasulullah SAW.
Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa baginda Nabi membuat empat buah garis di atas tanah, kemudian menanyakan maksud keempat garis tersebut kepada sahabatnya. Para sahabat tidak mengetahui maksud garis-garis tersebut.
Kemudian Rasulullah bersabda, "Wanita penduduk surga yang paling utama adalah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Asiyah bint Muzahim; istri Fir'aun, dan Maryam bint Imran, semoga Allah meridhai mereka semuanya." (HR. Ahmad)
Rasulullah juga menyebut perumpamaan dari keutamaan Asiyah istri Fir'aun atas kaum perempuan muslim lainnya. Abu Musa berkata bahwa Rasullah SAW penah bersabda, "Orang yang sempurna kemuliaannya dari kalangan laki-laki banyak, namun wanita yang sempuna kemuliaannya hanyalah Asiyah istri Firaun, dan Maryam binti Imran. Dan sungguh keutamaan Aisyah atas semua wanita adalah seperti keutamaan tsarid (jenis roti terbaik) atas segala makanan". (Muttafaq alaih)
Asiyah binti Muzahim merupakan istri raja Fir'aun. Meski sang suami merupakan seorang yang terkenal sangat jahat dan kejam, Asiyah adalah sosok yang sabar, sopan, santun juga penuh kemuliaan. Ia adalah seorang wanita dengan budi pekerti luhur, penyayang dan penuh keteguhan untuk senantiasa berada di jalan yang benar.
Tak hanya cantik budi pekertinya, Asiyah juga merupakan seorang wanita yang begitu cantik parasnya. Kecantikannya inilah yang membuat raja Fir'aun bertekuk lutut padanya. Fir'aun begitu menyayangi Asiyah dan menuruti apa yang diinginkan wanita mulia tersebut termasuk menuruti kemauan Asiyah mengangkat Musa AS sebagai puteranya.
Awal Pernikahan Buat Asiyah Bahagia, Tapi Selanjutnya...
Seperti pengantin baru pada umumnya, awal pernikahan menjadi saat-saat yang membahagiakan. Apalagi, saat itu Asiyah menjadi istri dari seorang raja besar di zamannya. Sayang, kebahagiaan tersebut tidak berlangsung lama. Fir'aun mengaku bahwa selain sebagai raja, ia juga merupakan Tuhan dan meminta semua rakyatnya menyembahnya.
Apa yang dikatakan Fir'aun tentu saja membuat Asiyah berat hati. Ia juga dipaksa menyembah suaminya sendiri dan mengakui bahwa sang suami adalah Tuhan. Dengan penuh kesabaran, Asiyah menuruti permintaan suami walau di dalam hatinya ia sangat keberatan, tersiksa dan berontak.
Dari hari ke hari, bulan ke bulan hingga tahun ke tahun, Asiyah terus bersabar menghadapi sifat buruk sang suami. Suatu ketika ia bahkan rela berkorban nyawa menghadapi perlakuan sang suami.
Keteguhan Keimanan Asiyah
Asiyah adalah wanita mulia yang memiliki keteguhan hati kuat untuk selalu beriman kepada Allah SWT. Meski sang suami menyiksanya dengan siksaan berat, ia tak pernah mau mengingkari keteguhan hatinya. Asiyah selalu mengamalkan apa yang diajarkan Musa AS dengan baik. Ia juga hanya menyembah Allah SWT.
Dari Abu Hurairah Radhiyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallohu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Fir’aun mengikat istrinya dengan besi sebanyak 4 ikatan, pada kedua tangan dan kedua kakinya. Jika ia telah meninggalkan Asiyah terbelenggu maka para Malikat menaunginya," (HR. Abu Ya’la).
Saat Fir'aun mengganjarnya dengan siksaan yang bertubi-tubi atas keimanannya, Asiyah berdoa, "Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.” (Q.S. At-Tahrim [66] : 11).
Atas keteguhan keimanannya, Asiyah pun menjadi salah satu wanita mulia yang dijamin masuk surga oleh Allah SWT. Ia telah menjadi seorang wanita dengan kedudukan sangat mulia. Ia juga merupakan seorang wanita kuat lagi tegas menentang kezhaliman Fir'aun.







0 comments:
Posting Komentar